The Deep Meaning behind the word “Murojaah”

Alhamdulillah, aku sudah mulai mencintai Alquran.
Alhamdulillah, aku sudah mulai membawa Alquran ke mana pun aku pergi.
Alhamdulillah, aku sudah mulai belajar tahsin.
Alhamdulillah, aku sudah mulai menghafal Alquran.
Alhamdulillah, aku sudah selesai menghafal 30 juz Alquran.
Alhamdulillah, aku mulai menjadikan murojaah sebagai bagian terpenting pada setiap derap langkah kehidupanku.

Begitulah rentetan sederhana tahapan dalam ikhtiar hidup bersama Alquran.
Tak akan pernah ada istilahnya, “Aku sudah selesai dengan Alquran.”
Murojaah, istilah yang sudah sering banget kita dengar bukan?
Ternyata, ada makna teramat dalam pada kata ini.

Murojaah merupakan bukti kecintaan seseorang pada Alquran.
Murojaah merupakan kegiatan yang tak mengenal kata selesai.
Tak mengenal kata puas.
Dan tak mengenal kata lelah.
Sepanjang nafas masih berhembus, sepanjang itulah murojaah terekam jelas pada lisan yang bahagia mengulang-ngulang surat cinta-Nya itu.

Tahukah kamu?
Banyak sekali orang yang dapat menghafal Alquran, namun mengapa banyak yang berguguran pada tahapan murojaah?

Hal itu dikarenakan cinta yang belum sempurna.
Menghadirkan kembali memori perjuangan saat menghafal, mungkin bisa menjadi solusi.
Memori perjuangan yang menampar diri untuk kembali berjuang.
Kembali merefresh dan menghadirkan dalam ingatan secara jelas akan ayat-ayat cinta-Nya.

Lalu kalimat mashur di kalangan para penghafal Alquran cukup menjadi tamparan untuk kita.

“Jika cita-citamu menjadi penghafal Alquran, maka murojaah adalah pekerjaan seumur hidupmu”

Dicatat oleh Ibnu Nashr dalam Qiyamul Lail (73),

Dari Ibnu Umar ra, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:

“Jika seseorang shahibul Qur’an membaca Alquran di malam hari dan di siang hari ia akan mengingatnya. Jika ia tidak melakukan demikian, ia pasti akan melupakannya.”

*Hadits ini dicatat juga oleh imam Muslim dalam Shahih-nya (789), oleh Abu ‘Awwanah dalam Mustakhraj-nya (3052) dan Ibnu Mandah dalam Fawaid-nya (54)

Bismillah, mari kita bersama semangat memperbarui targetan murojaah.
Layaknya semangat menentukan kapan target khatam.
Bagi yang sudah khatam, barokallohu fikum.
Bagi yang belum, tetap semangat ya, jika kita tidak meninggal dalam keadaan hafal Alquran, setidaknya kita meninggal dalam keadaan berjuang menghafalkannya.”

Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CF4WHWCMde_/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *