Saat kita sekedar mengetahui seseorang, sejatinya kita tidak benar-benar mengenal dirinya. Karena kita hanya tau tentangnya, mudah menceritakan siapa dan bagaimana tentangnya, tapi belum tentu dia mengenal diri kita karena kita jarang ataupun tidak pernah berbincang-bincang dengannya.
Seringkali, kita terlalu mudah berbicara tentang Allah ﷻ. Saat bersama kawan maupun lawan, kita mudah sekali berbicara Allah ﷻ itu begini dan begitu. Seakan-akan kita mengenal-Nya, padahal berbincang penuh khidmat dengan-Nya pun lupa kapan terakhir kali itu terjadi.
Do’a, itulah cara kita berbincang dengan-Nya. Lantas kapan terakhir kali kita menangis saat berbicara kepada-Nya?
Kapan terakhir kali do’a begitu khidmat dihadapan-Nya?
Jadi, apakah benar kita mengenal-Nya atau sekedar tau tentang-Nya?
Do’a bukan hanya sekedar tentang ritual semata, tapi do’a adalah bukti kita membutuhkan-Nya, bukti kita berterima kasih kepada-Nya, bukti kita ingin mengenal-Nya. Maka jangan pernah tinggalkan do’a #LightSeekers, apalagi di hari dimana do’a menjadi mustajab.

“Di hari Jumat terdapat suatu waktu, di mana jika ada seorang hamba Muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, Allah akan memberi apa yang dia minta. Waktu itu adalah setelah ashar.”
(HR Ahmad).

Keutamaan hari Jum’at pun ada di hadits lain,

“Abdullah bin Umar bertanya padaku, ‘Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menyebut suatu hadis dari Rasulullah SAW mengenai waktu mustajabnya doa di hari Jumat?’ Abu Burdah menjawab, ‘Iya betul, aku pernah mendengar dari ayahku (Abu Musa), ia berkata bahwa Rasululullah bersabda, ‘Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan Salat Jumat’.”
(HR Muslim dan Abu Dawud).

Mari #LightSeekers menjadi hamba yang penuh khidmat saat berdo’a dihadapan-Nya, terutama di hari Jum’at di waktu antara imam berkhutbah sampai sholat Jum’at, dan di waktu setelah sholat ashar.

Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CIo-YI1saiK/