Do’a yang seringkali aku minta kepada Allah ﷻ adalah permohonan agar dijauhkan dari penyakit hati. Ujub, riya, iri, dengki, sum’ah, dan lain-lain. Sebab sepengalamanku, menjauhkan diri dari perbuatan buruk yang nampak, jauh ‘lebih mudah’ dibandingkan menghindari diri dari keburukan hati.
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati”.
(HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Setiap penyakit pasti ada obatnya. Tidak hanya penyakit fisik, pun penyakit hati yang sakitnya tak ‘nampak’ juga pasti ada obatnya. Jika sakit fisik bisa disembuhkan melalui perantara medis, penyakit hati juga punya penyembuhnya, yakni Al-Qur’an.
Memang, membaca Al-Qur’an tidak otomatis langsung bisa menyembuhkan hati yang sakit. Semua berproses yang harus diiringi dengan keyakinan hati Bagaimana bisa sembuh, kan, kalau kita tidak yakin?
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”.
(QS. Al-Israa’ ayat 82)
Maka bacalah Al-Qur’an. Bacalah untuk mengobati segala penyakit hati dan ikhtiar kita agar mendapatkan hati yang selamat. Menyelamatkan hati dari kerapuhan, menyelamatkan hati dari penyakitnya, menyelamatkan hati dari berburuk sangka, dan menyelamatkan hati dari potensi terkikisnya iman.
Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CJ8i55mMLg2/