Lights Personal Life of Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng
Mr. Crack
B. J. Habibie:
“Bagaimana umat Islam akan mendapatkan kembali kepemimpinan dan kontrol sains dan teknologi…”
Siapa yang tak kenal beliau? Beliau adalah presiden ketiga kita, beliau adalah orang yang jenius sampai-sampai mampu memecahkan masalah yang semua orang di dunia pun tidak bisa memecahkannya. Dan dari situlah beliau mendapatkan julukan Mr. Crack.
Namun, apa yang membuat beliau bisa sejenius itu? Kira-kira, apa rahasia dibalik kejeniusannya?
Pepatah mengatakan buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya. Namun, siapa sangka bahwa cara ayah beliau mendidik, sama seperti cara ayah Imam Nawawi mendidik. Dari pendidikannya, melahirkan Habibie kecil yang senang membaca buku dan sulit diajak bermain.
Ustadz Adi Hidayat bertutur dalam ceramahnya, “B. J. Habibie bukanlah ilmuwan biasa, muslim, rajin baca Al-Qur’an, sholatnya luar biasa, puasanya bagus, bahkan pendidikan ayah beliau itu seperti ayah Imam An-Nawawi merawat Imam An-Nawawi, makanya sifat kecilnya mirip Imam An-Nawawi. Dulu Imam An-Nawawi tidak suka main, sekalinya disuruh main malah nangis dan memilih untuk mengambil buku. B.J. Habibie sama persis, disuruh main malas, capek, duduk lewat pintu depan kembali lewat jendela belakang.”
Ustadz Adi pun menambahkan, “Ayahnya meninggal dalam keadaan sholat isya’, pak Habibie ke depan menjadi imam menggantikan sang ayah. Dewasanya itulah yang membantu beliau berkat doa kedua orang tua beliau.”
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia” (QS. Al-Waqi’ah ayat 77)
Al-Qur’an mulia, membacanya menjadikan orang yang hebat, mengamalkannya menjadikan orang mulia, hebat dan mampu memajukan peradaban. Inilah Al-Qur’an, inilah Al-Furqon.
Inilah yang membuat muslim berbeda dengan yang lain. Muslim berjalan di atas kebenaran dan menebar kebermanfaatan.
“Berdasarkan pengalaman sejarah dan peradaban umat manusia, yang lebih penting bagi umat Islam saat ini adalah tidak lagi sibuk membahas kebesaran yang dicapai umat Islam di masa lalu, atau berdebat siapa yang pertama kali menemukan angka nol, termasuk nomor, satu, dua, ketiga, dan seterusnya, sebagai kontribusi umat Islam dalam penuliskan angka di era modern ini dan fondasi serta perkembangan peradaban di seluruh dunia. Tetapi bagaimana umat Islam akan mendapatkan kembali kepemimpinan dan kontrol sains dan teknologi, memimpin kembali dan menjadi pemimpin di dunia sains dan peradaban, karena itu merupakan pencapaian nyata.”
– Bacharuddin Jusuf Habibie
Mari kembali membersamai dan dibersamai dengan Al-Qur’an. Kembali membacanya, mengkajinya dan berdoa agar dimudahkan dalam mengamalkannya.
InsyaAllah kita menjadi mulia dan kembali mampu memajukan peradaban Islam.”
Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CHZcSCcsxyk/