Lights Personal Life of Captain Afwan

Lights Personal Life of Captain Afwan
Terbang Tinggi Menuju Jannah Illahi

Afwan RZ atau yang akrab disapa dengan panggilan kapten Afwan lahir pada tanggal 6 Februari 1966. Beliau merupakan seorang pilot Sriwijaya Air yang khas dengan kopyah putihnya.

Kapten Afwan merupakan seorang penerbang TNI AU periode 1987-1998. Beliau telah menjadi pilot komersil selama 34 tahun dan pernah menjadi pilot di beberapa maskapai di tanah air.

Profesi yang beliau geliguti di dunia aviasi tidak menjadikannya lupa akan kewajibannya sebagai hamba. Beliau pun tak ingin mengambil jadwal penerbangan di hari Jum’at karena tak ingin tertinggal sholat jum’at.

Di tengah kesibukan sebagai pilot, beliau pun menyempatkan diri untuk mengisi tausiyah di arisan RT, ataupun kegiatan lain di perumahan. Seakan tak kenal kata ‘lelah’ dalam kamus kehidupannya.

Kepribadian yang suka berdakwah ini terlihat pada deskripsi profil WA beliau yang bertuliskan, “Jadilah pemaaf dan suruhlah manusia berbuat kebaikan dan jauhilah orang-orang jahil.”

Dari kapten Afwan kita belajar bahwa hakikat hidup adalah menghamba dengan tetap mencari bagian dunia yang telah Allah ﷻ hamparkan.

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”
(QS. Al-Qasas ayat 77)

Bold: Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia

Ruhnya telah terbang tinggi menuju Illahi Robbi, namun kebaikannya serasa masih bersama kita. Mengingatkan untuk tak lengah atas nikmat dunia yang ada.

Gaji seorang pilot jika kita pikirkan pasti cukup untuk keberlangsungan hidup beliau dan keluarga, namun beliau masih saja menyempatkan diri untuk mengisi tausiyah. Bukan sedang menumpuk pundi-pundi rupiah, namun beliau sedang menumpuk pundi-pundi amal sebagai bekal menghadap Robbul ‘alamin.

Tak takut kekurangan rejeki, malah beliau begitu asyik mengajak setiap orang yang ditemui untuk melaksanakan sholat berjamaah. Ketakutannya adalah ketika tertinggal sholat jamaah.

“Setinggi apapun aku terbang, tidak akan mencapai SURGA bila tidak SHOLAT lima waktu.”
(Kapten Afwan)

“Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk, maka seluruh amalnya pun buruk.”
(HR. Ath-Thabrani)

Mari perbaiki sholat kita, sambut dengan hati gembira nan penuh rindu saat adzan berkumandang. Selalu perbaiki kualitas sholat setiap harinya, karena di sholatlah kita sedang bercakap dengannya lewat bacaan-bacaan sholat yang menjadi bukti bahwa sungguh kita hanyalah seorang hamba yang lemah.

Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CK3r33PMTjK/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *