Ekspansi Islam ke wilayah Palestina terjadi saat masa Kekhalifahan Umar bin Khattab. Umar menunjuk Abu Ubaidah menggantikan posisi Khalid bin Walid memimpin pasukan.
Atas saran Umar, pasukan berangkat menuju Al Quds yang saat itu dikuasai oleh pasukan Romawi (Nasrani).
Pengepungan benteng-benteng Al Quds oleh pasukan muslimin dimulai. Peperangan antar kedua kubu pun dimulai. Namun, sang lawan tetap kokoh bertahan.
Abu Ubaidah tiba di Al Quds. Takbir dipekikkan keras oleh pasukan muslimin untuk menggetarkan hati pasukan Romawi. Dan benar, rasa takut menyusup ke dalam hati dan jiwa mereka. Patriark, pembesar pendeta Romawi berkata, “Demi hak Injil! Jika pemimpin mereka datang, maka kebinasaan kalian sudah di ambang pintu!”.
Dalam ramalan ilmu mereka, orang yang menaklukkan bumi dari ujung ke ujung, termasuk Palestina adalah seorang lelaki berkulit sawo matang, tinggi, dan besar matanya. Mereka tidak akan bisa memeranginya. Cukup serahkan Quds kepadanya.
Sungguh, ciri ini ada pada Umar. Namun, setelah tahu, bahwa pemimpin pasukan mereka adalah Abu Ubaidah, Patriark langsung memerintahkan tuk melanjutkan perang kembali.
Empat bulan lamanya, pasukan muslimin mengepung Al Quds. Pihak Romawi pun menghadapi kesulitan hebat terkait sarana penunjang hidup mereka yang kian sulit.
Akhirnya, Patriark meminta kaum muslimin untuk memberitahukan seperti apa pemimpin mereka di Madinah. Ia pun bertanya, “Kenapa kau ingin menaklukkan negeri suci ini?”. Abu Ubaidah berkata, “Negeri ini adalah negeri mulia. Negeri ini adalah tanah asal para nabi. Kami lebih berhak atas negeri ini daripada kalian”.
Patriark lalu bertanya apa yang mereka inginkan, Abu Ubaidah menjawab, “Islam, pajak, atau perang”.
Akhirnya, Patriark setuju untuk berdamai.
Umar bin Khattab mendapat kabar ini. Lalu, ia pun datang ke Al Quds. Akhirnya, dibuatlah “Perjanjian Umar”.
Isinya memberikan jaminan aman untuk seluruh agama. Bagi yang bertahan di sana, gereja-gereja mereka tidak dihancurkan, harta mereka tidak diusik, mereka juga tidak dipaksa meninggalkan agamanya.
Yang diwajibkan hanyalah membayar pajak.
Bagi mereka yang keluar, ia aman atas nyawa dan harta benda miliknya.
#LightSeekers, begitulah sedikit ulasan terkait pembebasan Al Quds oleh kaum muslimin. Ketika kemenangan berada di tangan kaum muslimin, sejatinya tidak ada yang dirugikan dan disakiti sedikitpun.
Kondisi yang sungguh berbeda saat ini. Yang menyatakan sepihak sebagai ‘penguasa’ di bumi Palestina saat ini bertindak sewenang-wenang, melangkahi hukum internasional, bahkan kemanusiaan.
Namun, yakinlah, pembebasan dan kemenangan Palestina itu, akan terjadi lagi. Yakinlah, sedikit lagi.
Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CPanzT_My4U/