Keteguhan Iman Sang Permaisuri

Asiyah binti Muzahim adalah seorang istri dari seorang penguasa Mesir yang teramat dzalim dan sombong, Fir’aun.

Mereka tinggal di istana yang kokoh nan mewah. Banyak penjaga, pelayan, dan dayang di dalamnya.

Namun, suatu saat ada yang berhasil menembus istana. Ada yang berhasil menembus tembok-tembok istana dan mengelabui penjaga di sekelilingnya!

Ya, itu adalah cahaya keimanan yang berhasil menyentuh hati permaisuri Asiyah binti Muzahim.

Dengan cahaya itu, ia berani menentang kondisi jahiliyah yang dipimpin oleh suaminya sendiri.

Saat keimanannya diketahui oleh Fir’aun, para penasehat istana berkata, “Bunuhlah istrimu!”

Lalu, dimulailah siksaan itu. Fir’aun memerintahkan algojo untuk memasang tonggak dan mengikat Asiyah pada tonggak tersebut. Asiyah diseret di bawah sengat terik matahari. Kedua tangan dan kakinya dipaku dan di atas punggungnya diletakkan batu yang besar.

Namun, siksaan tersebut tidak menyurutkan keimanan Asiyah. Ia teguh mempertahankan cahayanya. Ia menjadi mukminah dengan lampu terang yang bersinar dalam kegelapan istana Fir’aun.

Bahkan dalam siksaan itu, ia berseru dan diabadikan dalam Al-Qur’an.

“…. Ya Tuhanku, bangunkan lah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”
(QS. At-Tahrim ayat 11)

#LightSeekers, ketika cahaya iman telah ditetapkan pada seseorang, tidak ada yang bisa mengelaknya, tidak ada yang bisa mengusiknya.

Ketika Asiyah yang hampir sepanjang hidupnya tak tersentuh cahaya Islam, dengan keteguhan imannya meminta sebuah rumah di sisi Allah ﷻ.

Lantas kita yang terlahir dalam cahaya Islam, hidup mulia dalam keimanan, sudahkah memiliki keyakinan untuk sekedar masuk ke Syurga-Nya?

Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CJi673KMrty/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *