Rasa lapar membuat diri terdesak untuk bergerak.
Rasa lapar membuat diri terdesak mencari makan.
Seseorang akan cepat meraih kesuksesan ketika ia merasa sangat lapar, terdesak akan kondisi yang mendorongnya kuat untuk bergerak.
Terlalu laparkah kita?
Hingga tak dirasa diri bergerak pada hal yang tidak semestinya.
Bergerak hanya demi memenuhi nafsu belaka.
Apa benar kalimat-Nya sudah memenuhi rongga dada kita?
Terlalu kenyang-kah kita?
Padahal kalimat-Nya yang mesti bergaung di atas bumi ini, belum sampai pada puncak kejayaan dan kemenangannya.
Sungguh, dunia mengelabui kita, tapi kita merasa baik-baik saja.
Ciptakan rasa lapar, tumbuhkan rasa lapar dan cari alasan agar diri tetap merasa lapar. Lapar akan menggangungnya kalimat-Nya di muka bumi.
Karena kalimat-Nya akan menang di atas bumi ini. Itu pasti.
Lantas, apakah kita mau ikut andil di dalamnya, atau sekedar bersorak ria ketika kemenangan itu tiba?
Ketika usaha menggaungkan kalimat-Nya belum membuahkan kemenangan, itu tak menjadi alasan. Karena Allah melihat pada usaha kita, bukan hasilnya.
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,”
(QS. An-Najm ayat 39-41)
“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya (hari cerah) adalah hari Jumat, (karena) pada hari ini Adam diciptakan, hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jumat.”
(HR. Muslim)
Mari #LightSeekers kita mulai kembali menjadi sebaik-baik diri di sebaik-baiknya hari.
Sungguh kemenangan Islam itu akan datang.
Pertanyaannya, “Sudah siapkah kita menjadi bagian dari kemenangan itu?”
Karena karunia hidup hanya sekali, maka mari memaksimalkan masa yang ada.
Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CIW_u4DMLGv/