Buang Malumu Itu Sebetar Saja

Pagi itu hampir semua anak terlihat sibuk dengan obrolannya masing-masing. Ada yang duduk di pojokan kelas, ada yang di depan kelas dan adapula yang duduk di bangku menggerombol.

Saking asyiknya mereka terlupa akan kewajiban di pagi harinya. Namun, nampak seorang anak yang mengetahui jam sudah menujukkan pukul 7 pagi, dia tahu dan ingat kewajiban untuk murojaah bersama, tapi sepertinya dia malu.

Pelan-pelan dia mendekati gurunya,
“Ustadzah, sudah waktunya murojaah kan ya?”

Ustadzahnya menyahut, “lya, Sholihah. Teman-temannya diajak ya.”

Rasa malu wajar adanya, namun kadang kita yang salah menempatkannya, kadang tak sesuai kondisi.

“Barang siapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”
(HR. Muslim No.49)

Ingatkanlah temanmu saat berbuat kurang baik atau melampaui batas, ingatkan sesuai kemampuanmu. Jangan biarkan ia lalai, karena dibalik kelalaiannya ada kita yang melihat. Maka, jangan sampai Allah ﷻ kelak yang menanyai akan alasan malumu itu.

Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CapIVbbpa2-/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *