Bersatunya Petunjuk-Nya, Menghapus Gelapnya Masa Depan

Selepas salat, kita membacanya.
Dalam heningnya malam, kita membacanya.
Dikala sedih, kita membacanya.
Pun dikala bahagia, kita membacanya.

Ayat demi ayat, surah demi surah, kita penuhi hati dan lisan kita dengan penuh kesungguhan membacanya. Karena kita meyakini bahwa Al-Qur’an ini adalah petunjuk dari Sang Maha Kuasa, agar kita tak kehilangan arah dalam menjalani hidup.

Maka ketahuilah, ada seorang tokoh besar yang berjasa besar dan patut untuk kita sampaikan rasa terima kasih, atas nikmat Al-Qur’an yang sehari-hari dapat kita baca.

Dialah Zaid bin Tsabit. Seorang Anshar yang menerima Islam sejak kecil bersama keluarganya sewaktu Rasululllah ﷺ menginjakkan kaki di Madinah.

Keunggulannya dalam ilmu dan hikmah membuatnya pantas mengemban tugas paling penting dan paling mulia dalam sejarah Islam, yaiu menghimpun Al-Qur’an.

Bersama dengan sekelompok orang mulia yang mencurahkan perhatiannya sejak wahyu mulai diturunkan, Zaid emban tugas mulia ini. Ada yang menghafal, ada pula yang menulisnya. Semua bergerak dalam satu komando yang disampaikan oleh Zaid bin Tsabit, sehingga Al-Qur’an dapat dihimpun dengan baik.

Sejak Kekhalifahan Abu Bakar hingga Kekhalifahan Utsman bin ‘Affan, Zaid bin Tsabit mengemban tugas yang menentukan masa depan Islam ini. Maka sungguh kesulitan dalam menghimpunnya bagaikan sulitnya berada di medan perang untuk menegakkan kalimat Allah ﷻ.

Sekarang, petunjuk itu sudah dapat kita baca dengan mudah. Maka Bersyukur-lah terhadap perjuangan Rasululllah ﷺ dan para sahabat terdahulu yang menjaga kemurnian Al-Qur’an hingga sampai di tangan dan hati kita saat ini.

Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CIas2TeMLN6/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *