Hidup ini sebetulnya hanyalah rangkaian dari satu ibadah menuju ibadah lainnya. Dari satu panggilan sholat menuju panggilan sholat berikutnya.
Namun, seringkali kita lupa, atau mungkin ‘sengaja’ lupa, bahwa hakikatnya diri kita ini diciptakan hanya untuk beribadah kepada-Nya.
Terkadang, ketika adzan memanggil diri ini, seringkali kita masih disibukkan dengan urusan dunia. Padahal, kepada siapa sesungguhnya kita menghamba?
Saat panggilan sholat berkumandang, kita seolah-olah abai. Berpikir bahwa waktu kita di dunia masih panjang sebab usia yang masih muda.
Hingga jiwa-jiwa ini sesungguhnya kian melemah, karena ibadah kepada Allah ﷻ dianggap hanya sebagai pelengkap hidup, bukan tujuan utama.
Cukuplah tugas kuliah, kesibukan organisasi, pekerjaan yang tak usai, teman-teman, sosial media, gadget terkini, dan sebagainya sebagai pelengkap hidup kita, bukan justru sholat kita, ibadah kita.
Memang, kita tak menyembah itu semua. Bahkan jika diniatkan dengan benar, hal-hal tersebut bisa menjadi wasilah kita dalam beribadah.
Namun, jika waktu yang seharusnya kita gunakan untuk menyembah Allah ﷻ, malah kita nomor-dua-kan dengan dalih melakukan itu semua, apakah betul kita hanya menghamba kepada Allah ﷻ?
“Yang demikian itu dikarenakan Allah adalah (sesembahan) yang Haq (benar), adapun segala sesuatu yang mereka sembah selain-Nya adalah (sesembahan) yang Bathil”
(QS. Luqman ayat 30)
Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CVp0iXABYmq/