Perasaan sakit hati seringkali datang menghantui dirimu. Ia datang di pagi, siang, dan sore hari. Kemudian semakin malam, hadirnya malah semakin me-raksasa. Membuatmu sulit tertidur. Memikirkan pembalasan apa yang tepat untuk diberikan kepada mereka yang telah menyakitimu.
Dirimu dibuat pusing karena kemarahanmu sendiri. Sebetulnya karena hal-hal sepele. Bukan tentang masalah dunia, agama, negara, atau ummat ini yang membuatmu marah. Hanya karena apa? Paling-paling hanya karena lisan temanmu yang meremehkanmu. Hanya karena kamu yang seringkali tak dianggap. Hanya karena kamu yang mungkin pernah tidak dihargai.
Hal yang sering kamu pikirkan itu, menguras habis energimu. Namun tidak pernah sebanding dengan manfaat yang kamu dapatkan. Dirimu terkikis oleh pikiran negatifmu sendiri, sedangkan ia tidak pernah peduli dengan dendam yang kamu pikirkan untuk dirinya. Begitu kan? Kamu, masih mau menikmatinya?
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.”
(QS. Al Hasyr : 10)
Kamu masih ingat tentang kisah sahabat Rasulullaah ﷺ yang punya amalan andalan sebelum tidur? Ya, dia yang memaafkan kesalahan orang lain sebelum menuju keheningan malam. Dia yang membersihkan hatinya sebelum beristirahat. Padahal dalam ibadahnya yang zhahir, tampaknya memang biasa-biasa saja. Namun, ternyata ia yang disebut oleh Rasulullaah ﷺ sebagai salah satu penghuni surga.
Maafkanlah mereka. Maafkanlah dirimu. Maafkanlah keadaan. Lepaskan, lepaskan, dan lepaskan. Karena dirimu juga berhak untuk tenang.
Jadi, sudah siap memaafkan segala hal yang membuatmu gelisah hari ini, kan #LightSeekers?
Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CMCfL0lsP9e/