INNER BEAUTY
(Kecantikan yang lahir dari dalam diri)
Mari kita cari tahu sosok yang punya inner beauty ini. Sampai-sampai yang melihatnya tak sengaja mengiris jemarinya.
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ
Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, “Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia.”
QS YUSUF: 31
Zulaikha sengaja mengundang para wanita sekitar istana untuk melihat sendiri, biar saja mereka yang menilai. Setampan apa sih Nabi Yusuf itu?
Sontak para wanita takjub dan berkata :
“Wow parah! Inimah bukan manusia, inimah malaikat!”
Atau dalam Alquran, bakunya disebutkan :
اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ
Btw karim itu ditunjukkan untuk menyifati keelokan jiwa, bukan rupa. Udah gak asing kan dengan kalimat ‘Akhlakul Karim’?
Sesungguhnya Nabi Yusuf memang punya karisma, ketampanan fisik juga, bahkan memiliki setengah ketampanan rupa dari seluruh manusia kan. Tapi Inner Beauty dalam dirinya lah yang memancarkan aura.
Maasyaa Allah
Btw tampannya Nabi Yusuf diumpamakan sebagai malaikat. Kenapa ya?
Pertama, Fitrah bahwa segala yang indah-indah ada pada malaikat. Sedang segala keburukan ada pada syaithan. (Buruburu ta’audz~)
Kedua, bagi yang mengatakan lebih dari ketampanan saja (Imam Ar-Razi) malaikat itu tidak punya syahwat, ma’shum, tidak mungkin berzina. Wanita-wanita tersebut melihat Nabi Yusuf sangat menjaga dirinya dari zina. Makanya mereka samakan dengan Malaikat. Begitu~
Nabi Yusuf tak memiliki syahwat?
Tidak. Beliau pun memiliki. Sama seperti kita manusia pada umumnya. Tapi berstrategi dengan… >>
Dalam do’anya Nabi Yusuf menyebut Allah tanpa kata ‘yaa’ atau huruf nida’ untuk sesuatu yg jauh.
Do’a beserta keyakinan bahwa Allah itu amat dekat.
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ
Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.”
QS YUSUF: 33
Hal ini mengingatkan kita pada sebuah hadits shahih mengenai 7 golongan yang mendapat naungan di Padang Mahsyar kelak, salah satunya yakni seorang lelaki yang diajak (berbuat zina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, “Sesungguhnya aku takut kepada Allah,”
Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CDi5n1Xssjp/