Lights Personal Life of Keluarga Imran
Menjadi Keluarga Terbaik versi Al Qur’an
Imran bin Matsan merupakan keturunan dari Nabi Sulaiman bin Daud. Ia kelak adalah ayah dari Maryam, ibunda Nabi Isa as.
Ibnu Katsir menuturkan bahwa keluarga Imran adalah keluarga yang thahir (suci) dan thayyib (baik). Tak heran, Imran diamanahi sebagai pemilik tempat ibadah Bani Israil kala itu, Baitul Maqdis.
Istri Imran bernama Hannah binti Faquda dan memiliki saudari yang bersuami Nabi Zakaria as.
Hannah adalah seorang wanita mandul. Namun, suatu hari, ia melihat seekor burung memberi makan anak-anaknya dan muncul keinginan besar untuk memiliki anak. Ia pun bernazar bahwa jikalau hamil akan menjadikan anaknya menjadi pelayan Baitul Maqdis (membebaskan dirinya dari urusan dunia dan berkhidmat untuk Allah ﷻ). Kala itu, orang-orang memang terbiasa bernazar agar anak mereka menjadi pelayan Baitul Maqdis.
Dan dengan izin Allah ﷻ , Hannah mengandung.
(Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitulmaqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
(QS. Ali Imran ayat 35)
Bayi itu pun lahir dan diberi nama Maryam. Ibunya lantas segera membawanya ke tempat ibadah dan menyerahkannya kepada ahli ibadah disana.
Namun, ahli ibadah bersilang pendapat. Yang biasa menjadi pelayan Baitul Maqdis adalah laki-laki. Akhirnya, mereka bersepakat akan menerima Maryam setelah disusui dan diasuh.
Ahli ibadahpun bersilang pendapat kembali tentang siapa yang akan memeliharanya. Setelah melakukan perundian sampai 3 kali, yang terpilih adalah Zakaria as, pamannya sendiri.
Zakaria as menjaga Maryam dengan membangunkan mihrab khususnya di dalam Baitul Maqdis, sampai nantinya Maryam menjadi ‘wanita terpilih’ yang akan melahirkan seorang pembawa risalah, Nabi Isa as.
#LightSeekers, kisah ini masih panjang jika diteruskan. Imran, bukan nabi dan rasul, namun namanya diabadikan menjadi surah ketiga dalam Al-Qur’an.
Imran dan Hannah adalah contoh dari orangtua yang berhasil melahirkan generasi yang mulia dan memiliki peran besar bagi umat Islam. Mereka telah menyiapkan generasi terbaik dengan perencanaan terbaik, bahkan sebelum Hannah mengandung, yakni agar keturunannya terkonsentrasi dan mendekatkan diri hanya kepada Allah ﷻ.
Jika masanya tiba menjadi orangtua, kita, sudah siapkah?”
Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/CLvO9LsM__0/